Industri kamera mirrorless kini diramaikan oleh rumor DJI mirrorless full-frame yang berpotensi mengguncang pasar. Kamu mungkin sudah mendengar bisik-bisik tentang perusahaan drone terkemuka ini yang siap merambah dunia fotografi profesional. Langkah ini bisa membawa inovasi stabilisasi dan video canggih ke tangan kreator hybrid.
DJI, dikenal dengan drone Mavic dan gimbal Ronin, kini dikabarkan akan meluncurkan kamera mirrorless full-frame pada 15 September 2025. Rumor ini muncul dari kebocoran di media seperti Fuji Rumors dan DJI-Rumors, yang menyebut adopsi mount L untuk akses lensa Leica, Sigma, dan Panasonic. Kamu bisa bayangkan betapa praktisnya, tanpa harus bangun ekosistem baru dari nol.
Spekulasi ini membuat komunitas fotografi heboh. Di X, pengguna seperti @Lrumors1 membagikan bocoran tentang desain mirip Sony FX3, lengkap dengan EVF sudut dan top handle. Potensi kolaborasi dengan Hasselblad menjanjikan rendering warna sinematik yang memukau. Kamu yang suka video 4K high frame rate pasti penasaran.
Tapi, ingat, ini masih rumor. DJI belum konfirmasi resmi, meski tweet dukungan mereka yang terhapus menambah misteri. Industri penuh kejutan, dan DJI punya modal kuat dari pengalaman imaging udara. Kamu siap menyambut perubahan ini?
Rumor DJI Mirrorless Muncul Kuat
Kamu tahu DJI bukan pemain baru di pencitraan. Perusahaan ini sudah mengakuisisi Hasselblad sejak 2017, membawa warisan medium format ke proyek baru. Rumor DJI mirrorless full-frame kini semakin kuat, dengan laporan dari Digital Camera World yang menyebut peluncuran September 2025. Desain kotak ringkas, mirip FX3, dirancang untuk videografer tapi ramah fotografer.
Sensor 44-45 megapiksel disebut-sebut sebagai andalan. Ini bersaing langsung dengan Sony A7R V, menawarkan detail tinggi untuk foto still dan video oversampled. Kamu bisa ekspektasi IBIS superior, hasilkan dari keahlian gimbal DJI. Stabilisasi ini potensial ungguli kompetitor, ideal untuk syuting handheld tanpa goyangan.
Aliansi L-Mount jadi kunci strategi. Dengan mount ini, DJI akses ratusan lensa premium tanpa repot. Bayangkan pakai Sigma Art series atau Leica APO, semuanya kompatibel. Kamu hemat biaya, fokus pada kreativitas. Bocoran gambar buram dari Imaging Resource tunjukkan siluet ergonomis, janjikan kenyamanan panjang.
Komunitas di Reddit ramai diskusikan harga terjangkau. Banyak harap DJI tawarkan value tinggi, di bawah Rp 40 juta untuk body saja. Ini bisa tarik kreator entry-level ke pro. Tapi, tantangan besar: bangun software dan autofocus andal. DJI punya LiDAR dari Hasselblad X2D, tapi adaptasi ke full-frame butuh waktu.
Potensi Guncangan Pasar Kamera
Bayangkan DJI mirrorless full-frame hadir dengan video 6K internal 10-bit. Rumor dari TechRadar sebut codec high bit rate dan manajemen panas canggih, hindari overheating saat rekam lama. Kamu yang bikin konten YouTube atau film pendek bakal untung besar. Fitur F-Log mirip cinema camera, beri fleksibilitas grading pasca-produksi.
Dampak ke Sony, Canon, Nikon tak main-main. Pasar full-frame overcrowded, tapi DJI bawa integrasi unik: app seamless ke drone dan gimbal. Transfer file cepat via Wi-Fi MIMO, seperti Leica SL3. Kamu bisa switch workflow dari udara ke ground tanpa ribet. Ini redefine hybrid shooting.
Tabel perbandingan spek potensial bantu kamu lihat gambaran:
Fitur | DJI Mirrorless (Rumor) | Sony A7R V | Canon EOS R5 |
---|---|---|---|
Sensor | 45MP Full-Frame | 61MP Full-Frame | 45MP Full-Frame |
Video Maksimal | 6K 60p 10-bit | 8K 24p | 8K 30p |
Stabilisasi | IBIS 8-stop+ | IBIS 8-stop | IBIS 8-stop |
Mount | L-Mount | E-Mount | RF-Mount |
Harga Estimasi (Rp) | 35-45 juta | 65 juta | 60 juta |
Harga di atas berdasarkan kurs terkini 1 USD = Rp 15.500, asumsi body only. DJI potensial lebih murah berkat produksi massal.
Tapi, ada sisi kelam. Rumor ini picu kekhawatiran monopoli pasar Asia. Produsen Jepang seperti Nikon khawatir dominasi Cina, meski DJI janjikan inovasi. Kamu harus pertimbangkan dukungan after-sales global. Di Indonesia, distribusi DJI kuat via toko resmi, tapi lensa L-Mount butuh import.
Ke depan, peluncuran ini bisa dorong kompetisi sehat. Sony mungkin percepat A7 V, Canon R6 III. Kamu sebagai kreator untung dari pilihan lebih banyak. DJI mirrorless full-frame bukan sekadar gadget, tapi katalisator era baru. Pantau 15 September, siapa tahu jadi kenyataan.
Industri kamera mirrorless tak lagi milik raksasa lama. DJI bawa angin segar dengan stabilisasi revolusioner dan harga kompetitif. Kamu yang ragu, ingat: drone mereka ubah videografi udara selamanya. Mirrorless ini potensial lakukan hal sama di tanah.
Rumor beredar cepat di forum seperti Fuji Rumors. Beberapa skeptis bilang mustahil, tapi bukti seperti teaser DJI di X tunjukkan kemungkinan nyata. Kamu bisa ikuti update via channel resmi. Jangan lewatkan, ini momen bersejarah.
Akhirnya, DJI mirrorless full-frame wakili ambisi besar. Dari langit ke studio, perusahaan ini siap dominasi. Kamu siap upgrade gear? Industri ini butuh disruptor seperti DJI untuk tetap hidup.